LEUNCA , SAYURAN UNIK BERKHASIAT

    DISKRIPSI TUMBUHAN

Leunca (Solanum americanum Miller sinonim Solanum nigrum L.) adalah salah satu sayuran indigenous yang berasal dari Amerika Selatan . Di Indonesia, leunca menyebar di Pulau Jawa dan Sumatera yang tersebar di lahan kering, baik di kebun atau di pekarangan rumah .Tanaman ini termasuk ke dalam golongan semak, dengan tinggi lebih kurang 1,5 m. Memiliki akar tunggang dengan warna putih kocoklatan. Batang tegak, berbentuk bulat, lunak, dan berwarna hijau. Berdaun tunggal, lonjong, dan tersebar dengan panjang 5-7,5 cm ; lebar 2,5-3,5 cm. Pangkal dan ujung daun meruncing dengan tepi rata. Pertulangan daun menyirip. Daun mempunyai tangkai dengan panjang ± 1 cm dan berwarna hijau. Bunga berupa bunga majemuk dengan mahkota kecil, bangun bintang, berwarna putih, benang sari berwarna kehijaunan dengan jumlah 5 buah. Tangkai bunga berwarna hijau pucat dan berbulu. Buah berbentuk bulat, jika masih muda berwarna hijau, dan berwarna hitam mengkilat jika sudah tua ukurannya kira-kira sebesar kacang kapri Biji berbentuk bulat pipih, kecil-kecil, dan berwarna putih. .Bagian yang dikonsumsi adalah buah dan daun.  Oleh masyarakat, leunca diambil daun muda dan buahnya untuk dimanfaatkan sebagai sayuran yang dapat dimasak sebagai rebusan dan tumisan. Berdasarkan Penelitian Pratiwi (2011), 56.4%  dari  90  responden  menyatakan  suka mengkonsumsi leunca. Namun demikian, sebagian besar buah leunca dipanen dari areal yang kurang pemeliharaan.

    Nama tumbuhan

Nama daerah : Leunca (Sunda), Ranti (Jawa), anti, Bobosa (Maluku)

Nama asing : long kui (Tiong Hoa), enab el-deeb (Arab)

Nama latin : Solanum nigrum L.

Sinonim : S. fistolosum Rich, S. nodiflorum Jacq. Solanum guineense (L) Lam. (Iwu, 1993; Wijayakusuma, 2005).

   Klasifikasi tumbuhan

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales (suku terung-terungan)

Famili : Solanaceae

Genus : Solanum

Spesies : Solanum nigrum L. (Kartesz, 2004) 

      Kandungan Kimia 

Leunca (Solanum nigrum L.mengandung solaninesolasoninesolamargine dan chaconine sebagai antiseptik, anti inflammasi dan antidisentri. Buah leunca yang belum matang mengandung steroidal alkaloid solasodine serta steroidal sapogenin diosgenin dan tigogenin. Solanum nigrum L.memiliki kandungan metabolit sekunder yaitu alkaloid, saponin, tannin, dan flavonoid. Selain itu, terdapat gula pereduksi, glikosida, gum, dan steroid pada buah S. nigrum  dari hasil skrining fitokimia (Karmakar et al., 2010). Metabolit-metabolit sekunder tersebutlah yang diduga berkhasiat sebagai obat. Jenis alkaloid pada S. nigrum yaitu solamargin, solasonin, dan solanin . Alkaloid yang terkandung pada daun yaitu solasonin dan solamargin, sedangkan pada buah terdapat solanin, solamargin, solasonin, α dan β- solanigrin, dan solasodin, serta solanin pada biji tanaman S. nigrum . Setiap 100 gram buah leunca segar mengandung 90 g air, 1.9 g protein, 0.1 g lemak, 7.4 g karbohidrat, 274 mg Ca, 4.0 g Fe, 0.5 g karoten, 0.1 mg vitamin B1, dan 17 mg vitamin C . Terdapat kandungan signifikan dari diosgenin (1,2%) dan solasodine (0,65%) pada buah leunca (Solanum nigrum L.yang masih hijau (belum matang). 

Baca juga:  DUDIKA Favoritkan Lulusan POLTEKKES PIM
    Manfaat Dan Kegunaan di masyarakat

Selain dikonsumsi sebagai sayur, leunca dimanfatkan sebagai obat tradisional. Serbuk dari tanaman dapat sebagai ulcerogenik. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai antimalaria . Di Jawa Barat, leunca digunakan sebagai aprodisiak , yakni zat yang merangsang daya seksual. Dalam literatur obat India kuno, buah S. nigrum memberikan efek menguntungkan pada peradangan, TBC, dan diuretik . Buah Leunca dapat digunakan untuk mengobati demam, diare, penyakit mata, penyakit jantung, edema anasarka (bengkak seluruh tubuh), penyakit anjing gila, pembesaran hati kronis, blood-spitting (batuk berdarah), ambeyen dan disentri.

Bijinya dapat digunakan untuk pengobatan gonorrhea dan disuria . Buah dan jusnya dapat menyembuhkan penyakit perut dan demam sedangkan tunasnya dapat digunakan untuk penyakit kulit. Selain itu, bunga dan daunnya dapat digunakan sebagai penurun panas dan melawan efek overdosis dari alkohol . Daunnya yang di jus digunakan sebagai obat cacing, nyeri pada sendi serta sakit telinga .

 

- https://journal.ipb.ac.id
- https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2339
- Humas PIM
Bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *