POS MALANG BARU – Tidak dipungkiri, berbagai inovasi hadir dari Akademi Analis Farmasi dan Makanan (AKAFARMA) Putra Indonesia Malang (PIM). Tidak berlebihan, kampus yang ada di Jalan Barito 5 Kota Malang tersebut memiliki julukan Kampus Sejuta Inovasi.
Banyak kegiatan positif ke masyarakat dilakukan, dan dapat menghasilkan pendapatan tinggi. Ini dikatakan Direktur AKAFARMA PIM, Ambar Fidyasari STP., MP. Para dosen kampus tersebut banyak yang membekali mahasiswanya menjadi seorang pengusaha atau wirausahawan.
“Memang ilmu mereka sudah ditunggu di dunia industri, tapi pola pikir yang dibangun adalah lulusan ini harus menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak. Apalagi kompetensi yang didapat selama kuliah cukup banyak, ”ucapnya
Seperti analisa makanan dan minuman yang lebih banyak dikonsumsi untuk masyarakat. “Contoh saja ketika kami mendapat dana hibah untuk beberapa penelitian yang melibatkan mahasiswa di kampus. Ada produk minuman probiotik yang dihasilkan dari bahan dasar mentimun, ”terangnya.
Tak hanya itu. Saat pandemi Covid-19 pun, banyak pula produk handsanitizer terjual ke masyarakat. Bidang pengabdian masyarakat, AKAFARMA PIM berhasil membantu warga Desa Beji, Kota Batu dalam pembuatan tempe dengan waktu yang singkat.
“Bila sebelumnya dibuat dalam waktu yang cukup lama, saat ini dalam pendampingan dari AKAFARMA PIM, proses pembuatan tempe bisa menjadi lebih cepat,” ungkap Ambar, panggilan akrabnya. Termasuk yang terbaru yakni membuat bank tempe.
“Tempe yang tidak laku hari itu, tidak ada diolah menjadi tepung. Namun uang pengelolaannya dibuat sebagai simpan pinjam. Kedepan, kampung tempe di Desa Beji akan diubah jadi wisata edukasi, ”paparnya.
Dalam lomba karya tulis yang sering digelar, mahasiswa AKAFARMA PIM tak mau ketinggalan. “Sering masuk dalam 10 besar inovasi terbaik dan hasilnya inovasi yang dibuat sudah dipasarkan,” tegasnya. (merusak)