Tanaman Mangkokan diperkirakan berasal dari Kepulauan Jawa. Tanaman ini memiliki nama lokal disetiap daerahnya, seperti godong Mangkokan (jawa); mamanukan, Mamangkokan, pohon mangkok (Sunda); puring (Madura); daun koin, daun papeda (Ambon); daun koin (Madura); mangko-mangko (Makassar); tuwa mangku (Sulawesi Utara); mangko-mangko (Ujung Pandang); bobokang. Tanaman Mangkokan biasa hidup di daerah yang terbuka dan terkena sinar matahari atau sedikit terlindungi di ketinggian 1-200 mdpl. Tanaman ini biasa digunakan sebagai tanaman pagar ataupun tanaman hias. Teknik budidaya dari tanaman Mangkokan termasuk mudah, secara vegetatif dapat dilakukan dengan stek batang yaitu dengan memotong batang lalu ditanam didalam tanah sampai masuk beberapa cm. Sedangkan budidaya secara generatif berupa biji dan bunga, namun munculnya biji ataupun bunga ini sangat jarang dijumpai sehingga masyarakat lebih memilih perbanyak tanaman Mangkokan secara vegetatif.
KANDUNGAN GIZI
Tanaman Mangkokan memiliki beberapa kandungan gizi diantaranya, fosfor, peroksidase, besi, protein, lemak, kalsium, vitamin A, B1, dan C (Hariana, 2008). Daun mangkokan atau nothopanax scutellarium merr adalah salah satu tanaman yang memiliki manfaat herbal tinggi yang mengandung protein nabati serta kandungan nutrisi lainnya seperti: lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, B1 dan C. Komposisi kandungan gizi tertinggi yang terdapat pada Mangkokan yaitu karbohidrat sebesar 11,8 g; fosfor 49 mg; kalsium 474 mg; zat besi 4 mg; dan vitamin A 5450 IU (Ramayulis, 2015). Tanaman ini juga mengandung senyawa kimia seperti alkaloid, saponin, polifenol, tanin, triterpenoid, dan flavonoid (Khare, 2007). Jenis kandungan flavonoid pada tanaman Mangkokan antara lain kaemferol, kuersetin, mirisetin, dan flavone seperti apigenin dan luteolin (Nuri, 2009). Umumnya flavonoid berguna sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas, sedangkan saponin digunakan sebagai antimikroba (Ramayulis, 2015). Penelitian Triguspita (2000) melaporkan bahwa ekstrak metanol dari daun Mangkokan memberi efek analgesik (pereda nyeri) pada dosis 400 dan 800 mg/kg terhadap berat badan mencit. Hal ini diduga karena kandungan senyawa polifenol, tanin, dan flavonoid termasuk dalam senyawa aktif analgesik
KHASIAT
Tanaman Mangkokan biasa dimanfaatkan oleh masyarakat selain sebagai tanaman hias juga digunakan sebagai obat. Daun Mangkokan juga dapat digunakan sebagai bumbu dapur karena daun mudanya enak dimakan dan memiliki aroma yang khas. Pada zaman dahulu, tanaman ini dijadikan mangkok atau piring jika dalam keadaan darurat . Penelitian Sa‟diah (2015) melaporkan bahwa ekstrak daun
Ramuan herbal daun mangkokan juga berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai keluhan seperti :
- Mengatasi radang payudara.
- Mengatasi kerontokan pada rambut.
- Melancarkan kencing.
- Mengatasi bau badan.
- Menyembuhkan luka.
- Melancarkan pengeluaran ASI.
- Atlas Tanaman Obat Indonesia. 1999.ilid 1. Jakarta: PT. Trubus Agriwidya. - HUMAS PIM