FUNGSIONAL FOOD…MAKANANKU..

“Makananku menjadi obatku” adalah kalimat yang cocok dengan istilah Fungsional Food. Meskipun istilah fungsional food sedikit asing namun dapat diketahui kata yang paling cocok dengan istilah tersebut adalah “Pangan Fungsional”. Secara definisi Fungsional Food /Pangan Fungsional adalah pangan (segar / olahan) yang mengandung komponen yang bermanfaat untuk meningkatkan fungsi fisiologis tertentu untuk mengurangi risiko sakit.

Beberapa poin yang membuat suatu makanan dapat disebut menjadi pangan fungsional adalah:

  1. Mengandung  gizi spesifik pada bahan makanan.
    • Mengandungan gizi  alami dari bahan makanan. Diantaranya makronutrien dan mikronutrien dan turunannya/ fitonutrien.
    • Mengandung gizi yang secara ilmiah mampu mencegah atau mengobati suatu penyakit.
  2. Bersumber dari semua bahan makanan, kacang-kacangan ,lauk pauk sayur, buah,  biji-bijian, bumbu, rempah , sumber karbohidrat dll .
  3. Merupakan makanan atau minuman (bukan kapsul, tablet atau serbuk)
  4. Mengandung senyawa bioaktif tertentu yang berasal dari bahan alami.
  5. Merupakan bahan yang dikonsumsi dari bagian diet sehari-hari.
  6. Memiliki fungsi tertentu setelah dikonsumsi, seperti meningkatkan mekanisme pertahanan biologis, mencegah dan memulihkan penyakit tertentu, mengontrol fisik dan mental, serta memperlambat proses penuaan dini.

Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI, Mego Pinandito, mengatakan bahwa pangan fungsional bukan hanya soal mengenyangkan, namun juga soal kandungan gizi, dan cara pengolahan. “Oleh karena itu riset mengenai bahan pangan fungsional, terutama yang berasal dari lokal, perlu diperhatikan. Terlebih lagi adanya masalah stunting di Indonesia dan tantangan ketahanan pangan di masa pandemi,” tutur Mego saat membuka webinar “Talk to Scientist: Popularitas Pangan Fungsional”

Anastasia Wheni Indrianingsih, peneliti Badan Penelitian Teknologi Bahan Alam LIPI, menyampaikan bahwa dari sisi kesehatan pangan fungsional bersifat membantu, menjaga, mengembangkan, dan baik untuk kesehatan. “Pangan fungsional tidak bersifat mengobati, mencegah, atau mendiagnosa suatu penyakit,” jelasnya.
Melalui teknologi, Wheni menjelaskan, peran pangan fungsional kini tidak hanya memenuhi nutrisi bagi tubuh, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi bahan pangan alternatif bagi penderita penyakit tertentu. .

resume by Nan
source: LIPI,wikiped,dokter sehat.

 

Bagikan:
Baca juga:  Produk UMKM Binaan Poltekkes PIM Meriahkan Bazaar Produk Halal

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *