Garam adalah kumpulan senyawa kimia dengan komponen utamanya Natrium Klorida (NaCL) sama saja dengan garam dapur. Proses pembuatan garam di Indonesia pada umumnya dengan cara menguapkan air laut dengan menggunakan sinar matahari atau dengan sumber panas lainnya. Tetapi ada juga yang diperoleh melalui penambangan dari tanah di bekas daerah lautan.
Garam beriodium adalah garam yang sudah ditambahkan iodium melalui proses iodisasi dan memenuhi standar Nasional Indonesia. Garam beryodium dibutuhkan tubuh untuk membuat hormon yang mengatur pertumbuhan dan kecerdasan. Iodium adalah salah satu mineral penting bagi kehidupan manusia yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi otak. Garam beriodium sebagai garam konsumsi harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) antara lain mengandung iodium 30-80 ppm, dikemas dan diberi label.
Manfaat Garam bagi kesehatan antara lain :
1.Melancarkan metabolisme
Garam dapat membantu melancarkan metabolisme Anda. Metabolisme yang baik meningkatkan fungsi sistem dalam tubuh. Garam dapat membantu menyerap air dalam tubuh sehingga organ tubuh bekerja dengan baik, sebab mineral dan nutrisi pada garam dapat menyerap di dalam darah dengan mudah.
2. Detoksifikasi tubuh
Garam berperan sebagai detoksifikasi tubuh. Merendam tubuh dalam larutan garam dapat menghasilkan rileks pada tubuh dan otot-otot yang kaku. Garam bisa dituuangkannya dalam bak mandi dan merendam seluruh tubuh dengan campuran garam tersebut. Rendaman dalam larutan Garam akan membuat lemas otot terutama pada bagian tubuh yang tegang atau kaku.
3. Terhindar dari Hipotermia
Hipotermia adalah suatu kondisi saat tubuh menderita kekurangan garam dalam cairan sel . Biasanya cairannya akan keluar berupa keringat, diare, atau biasa dikenal juga sebagai intoksikasi air. Untuk mempertahankan tekanan darah yang sehat beserta kelancaran fungsi saraf dan otot, tubuh sangat membutuhkan garam. Jika kebutuhan garam tidak tercukupi , akan terjadi ketidakseimbangan kadar air tubuh sehingga terjadi pembengkakan di tubuh karena sel-selnya kelebihan air.
4. Menyehatkan Mulut
Garam dapat membasmi bakteri yang menyebabkan infeksi di sekitar mulut . Gusi luka, atau ngilu pada gigi dapat mereda sakitnya dengan berkumur larutan garam. Membuat larutan kumur yaitu dengan mencampurkan ½ sendok teh garam dalam secangkir air hangat. larutan garam hangat dapat mencegah pembengkan dan menenangkan sakit pada gusi.
- Resiko Penyakit Jantung
- garam yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi), sehingga membuat pembuluh darah menjadi kaku dan sempit. Aliran darah dan oksigen ke organ utama menurun. Akibatnya, jantung berusaha lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, yang bisa memicu peningkatan tekanan darah
- Fungsi Ginjal Terganggu
- Garam dapat memberikan isyarat kepada ginjal kapan harus menahan air dan kapan harus membuang air. Namun, konsumsi garam yang berlebihan justru dapat mengganggu fungsi tersebut.Bila terlalu banyak makan garam, ginjal akan menyerap lebih banyak air (retensi), sehingga menyebabkan volume darah meningkat. Gejala yang timbul adalah edema , ditandai dengan pembengkakan terutama di tangan, lengan, kaki, dan pergelangan kaki.
- Risiko Demensia Vaskular Meningkat
- Asupan garam yang tinggi dapat meningkatkan risiko demensia vaskular. Demensia adalah kondisi menurunnya fungsi otak, memengaruhi ingatan, pemikiran, bahasa, penilaian, dan perilaku. Demensia vaskular dapat terjadi akibat pembuluh darah di otak tersumbat. Sekitar satu dari tiga orang yang mengalami stroke juga mengalami demensia vaskular.
- Tulang Menipis
- Kadar kalsium yang terlalu tinggi akan diekskresikan dalam urine dapat membuat tulang menipis. Konsumsi garam dapur berlebihan dapat menyebabkan tulang kehilangan kalsium, sehingga membuat tulang menjadi semakin lemah. Kehilangan kalsium yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis, terutama pada wanita yang sudah memasuki masa menopause.
Konsumsi garam yang dianjurkan untuk setiap orang sekitar 6 gr atau 1 sendok teh setiap hari. Cara mengkonsumsi garam biasanya digunakan sebagai garam meja dengan penambahan garam beriodium dalam pemasakan. Jenis kemasan dan lama penyimpanan akan berpengaruh terhadap iodium garam. Selama penyimpanan kadar iodium menurun seiring dengan lamanya garam disimpan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kehilangan iodium terbanyak pada garam yang dikemas dengan plastik berwarna bening dan sedikit pada kemasan plastik berwarna gelap.
ref: -Unnes Journal of Public Health. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph -hellosehat -halodoc