KULIT SALAK DIBUANG SAYANG….

Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan, beberapa diantaranya merupakan buah unggul dengan rasa dan aroma menggoda selera diantaranya buah salak. Salak banyak digemari masyarakat, baik dimakan segar, maupun diolah menjadi manisan dan
asinan. Tanaman salak (Salacca zalacca (Gaert.) Voss.) diduga berasal dari Pulau Jawa dan sudah dibudidayakan sejak ratusan tahun silam. Varietas salak umumnya dikenal berdasarkan daerah tumbuhnya. Salak pondoh dan salak bali merupakan varietas yang memiliki nilai komersial tinggi.

Kandungan kimia

Hasil uji fitokimia pada sampel daging dan kulit Salak Pondoh menunjukkan bahwa senyawa flavanoid dan tanin lebih dominan daripada senyawa fitokimia lainnya serta mengandung sedikit senyawa alkaloid. Daging dan kulit tidak memiliki senyawa saponin, steroid serta triterpenoid. Varietas Pondoh daerah Yogyakarta juga memiliki kandungan senyawa tanin yang banyak untuk setiap bagian buahnya
(Sahputra, 2008)

Salak (Salacca zalacca) merupakan tumbuhan yang tumbuh di hutan primer basah dan di rawa-rawa. Kulit salak memiliki tekstur yang bersisik gepeng. Kulit salak mengandung senyawa pterostilbene, yang merupakan zat antidiabetes yang berperan langsung dalam penurunan kadar gula darah.

Manfaat

Selama ini salak dianggap sebagai buah yang hanya dapat dikonsumsi sebagai makanan. Masyarakat belum menyadari bahwa kulit salak yang bertekstur kasar, berwarna coklat dan bersisik dapat dimanfaatkan sebagai obat. Beberapa manfaat kulit salak diantaranya:

1. Penyembuh Diabetes
Ekstrak kulit salak sudah terbukti bisa menjadi obat untuk diabetes melitus . Diabetes terjadi ketika tubuh kurang atau sama sekali tidak memproduksi insulin. Insulin itu sendiri adalah hormon yang membantu glukosa berubah menjadi energi di dalam sel tubuh. Zat simplisia dan cinamic acid derivative yang ada pada kulit mampu membantu untuk meregenerasi sel epitel dan peremajaan pankreas. Selain itu, unsur aktif pterostilbene yang muncul setelah kulit salak diolah menjadi teh juga berperan langsung dalam menurunkan kadar gula untuk penderita diabetes.

Cara mudah untuk mengolah kulit salak ini agar bisa dijadikan obat diabetes adalah dengan merebus 100 gram kulit salak yang sudah dicuci bersih ke dalam 1 liter air. Rebus sampai air berkurang setengahnya, selanjutnya diminum secara rutin untuk hasil yang optimal.

2. Obat Sembelit
Saat makan salak terdapat selaput tipis yang menempel pada daging buah. Selaput itu yang dinamakan kulit ari. Kulit ari salak banyak mengandung serat dan bermanfaat untuk mengatasi diare. Kulit ari salak kaya akan kandungan tanin yang bisa membantu menyembuhkan sembelit. Kandungan tanin  berfungsi sebagai antimikroba dalam sistem pencernaan, sehingga bisa membantu mempercepat proses pembuangan.

3. Mencegah Sariawan
Daging salak kaya  vitamin C, Kulit ari salak juga mempunyai kandungan vitamin C cukup tinggi yang bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuh dan bisa sebagai obat penawar juga pencegah sariawan. Saat memakan salak disarankan bersama kulit arinya.

Referensi

  • Journal Ilmu Farmakologi,  Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
  • https://www.suara.com/health/2021/
Bagikan:

Leave a Comment