MANFAAT KOPI DAN EFEK SAMPINGNYA

Kopi dikonsumsi pertama kali pada abad ke-9 di Ethiopia. Saat ini, Kopi merupakan salah satu minuman yang terkenal di kalangan masayarakat bahkan menjadi salah satu menu utama dalam perjamuan resmi. Kopi memiliki aroma dan cita rasa yang khas. Kopi tumbuh di daerah tropis serta tumbuhan peralihan yang tumbuh di lereng gunung.

Kopi yang ada dibudidayakan di Indonesia secara umum ada dua jenis yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Kopi arabika merupakan kopi yang memiliki citarasa lebih baik dari kopi robusta, karena kopi robusta rasanya lebih pahit, sedikit asam dan mengandung kafein lebih tinggi dari pada kopi arabika. Kopi Arabika mengandung kafein 0,4 – 2,4% dari total berat kering sedangkan kopi Robusta mengandung kafein 1 – 2% dan asam organik 10,4%. Kandungan standar kafein dalam secangkir kopi seduh yaitu 0,9 – 1,6% pada kopi Arabika, 1,4 – 2,9% pada kopi Robusta, dan 1,7% pada campuran kopi Arabi dan kopi Robusta dengan perbandingan 3 : 2

Kafein yang terkandung di dalam biji kopi sangrai adalah 1% bk untuk kopi Arabika dan 2% bk untuk kopi Robusta. Kandungan kafein biji mentah kopi arabika lebih rendah dibandingkan biji mentah kopi robusta, kandungan kafein kopi robusta sekitar 2,2% dan Arabika sekitar 1,2 % .

Senyawa kimia

Pada biji kopi senyawa kimia dibedakan atas senyawa volatil dan non volatil.

Senyawa volatil adalah senyawa yang mudah menguap, terutama jika terjadi kenaikan suhu. Senyawa volatil yang berpengaruh terhadap aroma kopi antara lain golongan aldehid, keton dan alkohol.

Senyawa non volatil yang berpengaruh terhadap mutu kopi antara lain kafein, chlorogenic acid dan senyawa-senyawa nutrisi. Senyawa nutrisi pada biji kopi terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, dan mineral.

Kopi mengandung tanin. Tanin merupakan senyawa polifenol yang dapat ditemui pada setiap tanaman yang letak dan jumlahnya berbeda-beda. Senyawa tanin dapat menyebabkan rasa sepet pada buah dan menyebabkan pencoklatan pada bahan [5]. Kafein adalah senyawa alkaloid yang termasuk jenis metilxanthine (1,3,7-trimetilxanthyne) atau C8H10N4O2 . Kafein dalam kondisi murni berupa serbuk putih berbentuk kristal prisma hexagonal, dan merupakan senyawa tidak berbau, serta berasa pahit.

Manfaat

Kopi memiliki berbagai manfaat pada tubuh kita. Kopi dapat bermanfaat sebagai antioksidan, kandungan antioksidan pada kopi lebih banyak daripada teh dan coklat. Selain itu, kopi dapat merangsang kinerja otak dan menghambat kanker . Bagi penikmat kopi yang bertoleransi tinggi terhadap kafein, dapat membuat tubuh menjadi lebih segar dan hangat.

Beberapa keuntungan yang berhubungan dengan kebiasaan minum kopi antara lain bahwa kopi tidak memiliki nilai nutrisi yang nyata bagi tubuh, kecuali jika ditambahkan krim atau susu ke dalamnya. Keuntungan tersebut antara lain sebagai perangsang dalam melakukan berbagai aktivitas, variasi jenis minuman, dan mencegah kanker prostat (kandungan boron dalam kopi dapat mencegah kanker prostat). Selama ini kafein secara rutin diberikan kepada bayi prematur untuk menekan gangguan pernapasan apnea. Kafein juga dapat meningkatkan daya kerja aspirin dan obat-obatan penghilang rasa sakit lainnya, itu sebabnya pada beberapa jenis obat pereda demam dan sakit kepala ditambahkan unsur kafein. Kafein juga dimanfaatkan sebagai campuran obat flu yang digunakan untuk menyeimbangkan dorongan rasa kantuk yang muncul, dan juga  sebagai campuran obat asma .

Kopi dengan rendah kafein selain menghasilkan citarasa dan aroma yang baik juga lebih baik dikonsumsi, karena mengkonsumsi kopi rendah kafein dapat menstimulasi sistem saraf,  memperbaiki mood dan dapat memperlama konsentrasi .

Efek Samping

Kopi mengandung kafein dan asam organik yang tinggi. Kandungan kafein pada biji kopi berbeda-beda tergantung pada jenis kopinya dan kondisi geografis dimana biji kopi tersebut ditanam. Kandungan kafein dan asam yang berlebih dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Pada beberapa orang mempunyai lambung yang sensitif, sehingga kopi bisa menyebabkan sakit perut .

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) secara tegas menetapkan bahwa kandungan kafein dalam minuman penambah energi tidak boleh melebihi 50 mg,  karena jika dikonsumsi lebih dari nilai tersebut dalam jangka panjang  mengakibatkan gangguan kesehatan .

Kafein berdampak pada janin karena mengakibatkan keguguran. Sebuah studi di Yugoslavia menunjukkan bahwa ibu yang mengonsumsi
70 – 140 mg kafein melahirkan bayi dengan berat seperempat lebih kecil daripada ibu yang mengonsumsi 0 – 10 mg. Hasil penelitian lain meyebutkan bahwa bayi yang dilahirkan beresiko terkena epilepsi. Kafein dapat mengambil cairan, kalsium, dan zat besi dari tubuh yang diperlukan untuk kesehatan janin dan ibu hamil. Kafein dapat menyebabkan pernapasan yang cepat, tremor dan secara akumulatif berkembang menjadi penyakit diabetes.

Konsumsi kafein berlebih dapat menyebabkan warna gigi berubah, bau mulut, meningkatkan stress dan tekanan darah jika banyak mengonsumsi di pagi hari, insomnia, serangan jantung, stroke, kemandulan pada pria, gangguan pencernaan, kecanduan dan bahkan penuaan dini.

Kafein juga merupakan salah satu penyebab utama sakit kepala. Perempuan yang minum dua cangkir kopi atau lebih per hari dapat meningkatkan resiko terkena pengeroposan tulang (osteoporosis) . Biji kopi secara alami mengandung berbagai jenis senyawa volatil seperti aldehida, furfural, keton, alkohol, ester, asam format, dan asam asetat. Kopi mengandung sebuah unsur yang disebut terpenoid, yang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol darah .

Kafein tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap aroma kopi, dan hanya memberikan rasa pahit sekitar 10—30% dari seduhan kopi . Minum kopi dengan jumlah wajar tidak mengganggu kesehatan atau bayi dalam kehamilan. Jika tidak mampu berhenti mimum kopi selama hamil, menurut Food Standars Agency (FSA), minum kopi dengan jumlah sedang tidak mengganggu kesehatan atau bayi dalam kehamilan dan dianjurkan untuk mengkonsumsi kafein tidak lebih dari 300 mg per hari atau lebih kurang setara dengan 3 cangkir kopi.

Banyak orang yang mengansumsikan bahwa minum kafein untuk “menambah tenaga” secara cepat. Ini adalah pandangan yangkurang tepat, sebenarnya kafein meletihkan kelenjar adrenalin dan akhirnya akan melelahkan. Jika konsumen hanya ingin merasakan kopi, pilih yang dikeringkan dengan uap tanpa kafein (steam-dried decaffeinated). Jika konsumen rentan terhadap kafein, pilih produk kopi yang rendah kafein. Sebaiknya mengonsumsi kopi sesuai  kebutuhan dan kondisi tubuh sebab  cara pengonsumsian yang benar akan mendukung pola hidup yang sehat.

- Dewi Septiningtyas Hastuti ,2021, Kimia FIA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
-  A. Farida, E. R. R, dan A. C. Kumoro, “PENURUNAN KADAR KAFEIN DAN ASAM TOTAL PADA BIJI KOPI ROBUSTA 
   MENGGUNAKAN TEKNOLOGI FERMENTASI ANAEROB FAKULTATIF DENGANMIKROBA NOPKOR MZ-15,” J. 
  Teknol. Kim. DAN Ind., vol. 2, no. 2, hlm. 7075, 2013. 

Bagikan:

Leave a Comment