MANFAAT PETAI YANG ADUHAI…

Petai (ParkiaSpeciosa) adalah salah satu sayuran yang buahnya memiliki  aroma khas jika dikonsumsi.  Pada umumnya  petai sering dikonsumsi langsung baik dalam bentuk mentah maupun diolah terlebih dahulu dengan bahan lainnya . Beberapa masyarakat di Indonesia mengkonsumsi petai dengan cara digoreng. Proses penggorengan
tersebut dapat mempengaruhi kualitas warna,  rasa, dan tekstur, serta gizi makanan yang digoreng.

Tanaman petai berupa pohon dengan ketinggian antara 5 – 25 m dan membentuk percabangan yang banyak. Tanaman petai dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.500 m di atas permukaan laut. Namun tanaman ini akan tumbuh baik dan berproduksi tinggi pada daerah antara 500 – 1.000 m di atas permukaan laut.

Petai dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai di daerah pegunungan. Namun tanaman ini akan tumbuh baik dan berproduksi tinggi pada daerah antara 500 – 1.000 m di atas permukaan laut. Daun menyirip ganda berbentuk majemuk dengan panjang 5 – 9 cm dan lebar 1,5 – 2,2 cm serta memiliki tebal 121 – 150,04 µm. Setiap induk tangkai memiliki daun, daun muda yang berkisar 1 – 3 minggu memiliki warna hijau muda, sedangkan daun petai yang tergolong dewasa-tua berkisar lebih dari 3 minggu memiliki warna tua hingga kecoklatan. Tanaman petai memiliki daun berujung tumpul dengan pinak daun 3 – 4 pasang. Bagian pangkal basal daun petai berbentuk simetris yang runcing.

Kandungan Kimia

Petai dapat dijadikan sebagai sumber energi, memiliki protein, karbohidrat, fosfor, vitamin A, dan zat besi. Petai juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi dan vitamin C sangat penting peranannya dalam proses hidroksilasi asam amino prolin dan lisin menjadi hidroksi prolin dan hidroksi lisin. Perannya adalah dalam proses penyembuhan luka serta daya tahan tubuh melawan infeksi dan stres.  Tanaman petai mengandung alkaloid, saponin, terpenoid, fenolik, flavonoid, dan tanin. Senyawa yang terkandung pada biji maupun kulit buah petai antara lain lektin, sisteina, stigmast-4-en-on, polisulfida siklik (heksationana, tetratiana, tritiolana, pentatiepana, pentatiokana, dan tetratiepana, formaldehida, tiol, dan asam tiazolidina-4-karboksilat.

Manfaat

Kulit buah petai yang selama ini menjadi limbah organik, ternyata bermanfaat untuk kesehatan. Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap kulit buah petai menunjukkan adanya efek hipoglikemik, aktivitas antioksidan dan
antibakteri. Kulit buah petai mengandung senyawa metabolit sekunder golongan saponin, flavonoid, dan tanin.
Salah satu tumbuhan obat yang telah diketahui memiliki khasiat sebagai antioksidan adalah petai (Parkia speciosa Hassk), baik pada biji maupun kulit bagian luar dan dalamnya. Petai banyak ditemukan di Asia Tenggara. Bijinya sering dikonsumsi masyarakat, baik dalam kondisi segar maupun diolah bersama bahan pangan lainnya.

Biji petai memiliki khasiat untuk mengobati penyakit lever (hepatalgia), edema, radang ginjal (nefritis), diabetes, kanker, kolera dan cacingan. kulit buah petai bagian dalam (prikarp) juga dapat dimakan bersamaan dengan bijinya karena dipercaya berkhasiat menurunkan kadar gula darah. Selain berpotensi sebagai anti diabetes, biji dan kulit buah petai juga telah diketahui mengandung senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan dengan nilai konsentrasi penghambatan 50% (IC50) sebesar 26 mg/L pada biji, 3,90 mg/L pada kulit bagian luar, dan 46,90mg/L  pada kulit bagian dalam.

Referensi: 
-PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar
-mahardhika. Institut Pertanian Bogor; 2013. Fraksionasi ekstrak kulit petai berpotensi antioksidan
Bagikan:

Leave a Comment