Potensi Bawang Dayak (Eleutherine Sp.) Sebagai Bahan Obat Alternatif

Bawang dayak (Eleutherine sp.) merupakan tanaman yang banyak ditemukan di wilayah Kalimantan. Umbi bawang dayak banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat. Senyawa kimia yang terkandung pada bawang dayak meliputi 15 senyawa termasuk turunan flavonoid dan naftakuinon. Beberapa penelitian menunjukkan aktivitas ekstrak sebagai antiinflamasi, antidiabetes, antikanker, antidiabetes, antimikroba.

Bagian bawang dayak yang sering digunakan adalah bagian umbi, selain itu daun juga dapat di manfaatkan sebagai alternatif. Kandungan metabolit sekunder bawang dayak, di antaranya adalah golongan flavonoid , naftakuinon dan beberapa turunannya.

Aktivitas Kandungan Bawang Dayak

1. Antiinflamasi

Luteonin merupakan salah satu senyawa yang berhasil diisolasi dari bawang dayak yang memiliki aktifitas antiinflamasi (Beg et al., 2011). (-)-isoeleutherin mampu menghambat produksi NO yang terinduksi lipopolisakarida dengan IC50 sebesar 7,4 M. aktivitas yang ditunjukkan yaitu dengan cara menekan ekspresi protein iNOS (induced
Nitric Oxide Sinthase.

2.Antikanker

Penyebab kanker yaitu perubahan dasar pada fisiologi sel membentuk malignan. Sifat kanker diantaranya memilki signal pertumbuhan mandiri, tidak sensitive terhadap anti pertumbuhan sel, menghindari apoptosis, dapat bereplikasi tanpa ada batasan, angiogenesis, menyebar ke jaringan lain. Sel kanker dapat tumbuh dan mendesak sel inang karena pertumbuhan yang tidak tekendali dari sel kanker.
Akibatnya dari aktivitas ini menyebabkan gangguan sistemik pada jaringan. Invasi dan serangan sel kanker ke jaringan lain akan terus terjadi akibat dari pertumbuhan kanker. Untuk menyembuhkan sel kanker, salah satu nya  yaitu tanaman  bawang dayak

3. Antidiabetes

Percobaan untuk menguji aktifitas efek hipoglikemia dengan cara menyuntikan ekstrak bawang dayak secara oral terhadap hewan uji tikus jantan. Tikus jantan tersebut sebelumnya telah diinduksi glukosa terlebih dahulu. Hasilnya ekstrak tersebut menunjukkan aktivitas penurunan kadar glukosa darah yaitu pada 50 mg/kgBB. Aktifitas penghambatan terhadap enzim α-glukosidase juga ditunjukan oleh ekstrak bawang dayak. Enzim in berperan pada proses penguraian polisakarida menjadi monosakarida. Akibat aktivitas enzim ini kadar glukosa darah akan meningkat. Senyawa yang menunjukkan aktifitas ini adalah eleuterinosida A yaitu dengan IC50 sebesar 0,5 mM (Ieyama, et al., 2011).

4.Antimikroba

E. Americana pada laporan terakhir menunjukkan aktifitas antimikroba yang baik. Hasil ekstrak etanolnya menunjukkan aktivitas terhadap bakteri gram positif diantaranya terhadap Staphylococcus aureus ATCC 23235 dan 27664, Streptococcous mutans, S. pyogenes dengan nilai konsentrasi minimum penghambatan sebesar (minimum inhibition concentrations = MICs) 120-125 μg/mL dengan konsentrasi bakterisida minimum (minimum bactericidal concentrations=MBCs) sebesar 250-1000 μg/mL. MIC/MBC dintunjukkan pada 250/250, 125/500, 250/500 (Ieyama, et al., 2011).

5.Antivirus

E. Americana memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai antivirus. Aktivitas ini disebabkan oleh adanya kandungan isoeleuterine dan isoeleuterol yang mampu menghambat replikasi HIV. Nilai penghambatan replikasi tersebut ditunjukkan IC50 sebesar 8.5 μg/mL dan 100 μg/mL .

6.Antihipertensi

Aktivitas lain eleuterol, eleuterin dan isoeleuterin memiliki potensi sebagai antihipertensi. Aktivitas ini ditunjukkan dengan peningkatan aliran koronaria pada hati guinea pig.

Penelitian-penelitian kandungan dan beberapa manfaat bawang dayak, menunjukkan banyaknya senyawa yang terkandung pada ekstrak bawang dayak. Kandungan utama bawang dayak meliputi flavonoid, naftakuinon beserta turunannya. Uji beberapa senyawa dan ekstrak menunjukkan aktivitas senyawa sebagai antiinflamasi, antikanker, antimikroba, antidiabetes, antihipertensi dan antivirus.

Sumber : Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608
Vol.4 No.3 (2018) : 149 – 158

Bagikan:

Leave a Comment