Olahraga merupakan aktivitas yang sangat berguna untuk kebugaran tubuh. Dengan berolahraga jasmani dan rohani dapat selalu tetap bugar dan sehat, sehingga olahraga sangat penting untuk menjaga kebugaran tubuh secara keseluruhan. Aktivitas olahraga ini akan membantu tubuh tetap bugar dan segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal, dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh. Dapat dikatakan bugar, atau dengan perkataan lain mempunyai kesegaran jasmani yang baik bila jantung dan peredaran darah baik sehingga tubuh seluruhnya dapat menjalankan fungsinya dalam waktu yang cukup lama (Sumosardjuno, 1998).
Olahraga mempengaruhi imunitas seseorang karena dapat memperpanjang fungsi natural killer cells, limfosit T dan B, serta monosit atau makrofag. Pada intensitas olahraga sedang memberikan dampak imun yang baik, sedangkan pada intensitas tinggi (pada orang yang belum terkondisi) tampak penurunan secara drastis pada kemampuan sel imun (Bullock, et. all., 2000).
Beberapa kriteria olahraga yang baik untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh adalah :
1. Jenis olahraga
WHO menyarankan untuk melakukan olahraga jenis aerobik atau olahraga yang memacu detak jantung. Banyak penelitian membuktikan olahraga aerobik baik untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Beberapa contoh olahraga aerobik adalah berjalan, berlari, bersepeda, dan berenang. Latihan interval intensitas tinggi atau dikenal dengan HIIT (High-Intensity Interval Training), dalam sebuah penelitian juga disebut meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Studi lain menunjukkan latihan kekuatan juga dapat membantu sistem kekebalan tubuh.
2. Frekuensi berolahraga
Frekuensi adalah seberapa sering melakukan olahraga setiap minggu. WHO menyarankan untuk berolahraga setiap hari sekitar 30-45 menit dengan intensitas sedang. Dapat pula berolahraga lima kali seminggu dengan durasi 30-60 menit dengan intensitas sedang hingga berat.
3. Durasi atau lama waktu olahraga.
Berolahraga terlalu lama justru tidak baik untuk kekebalan tubuh. Begitu pula sebaliknya, berolahraga terlalu sedikit tidak dapat memacu sistem imun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan, olahraga optimal hingga 300 menit per minggu atau sekitar 45 menit hingga 60 menit setiap hari.
4. Intensitas olahraga
Intensitas adalah kekuatan olahraga dalam memacu jantung. Intensitas olahraga yang disarankan adalah sedang ke berat. Semakin jantung berdetak dengan cepat atau semakin terengah-engah, semakin tinggi intensitas olahraga yang dilakukan. olahraga yang baik harus menyesuaikan intensitas dengan kesanggupan diri.
5. Konsistensi
Konsistensi memainkan peran penting untuk menjaga sistem imunitas tubuh. Olahraga yang dilakukan secara rutin lebih ampuh meningkatkan sistem imun tubuh ketimbang olahraga yang hanya dilakukan sesekali saja.
Olahraga dapat meningkatkan konsentrasi sejumlah hormon stres di dalam darah yang meliputi epineprin, norepineprin, growth hormon, endorphins, testosteron, estrogendan kortisol. Dalm hal ini olahraga merubah interaksi neuroimun yang merangsang terjadinya perubahan imunitas (Penderson, 2000)
By Humas PIM from: Bullock, et. all., (2001). Human on Pathophysiologi, Lippincott: Philadelphia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup Pendersen, et. all., (2000) Exercise and the Immune System, The American Physiological Society Sumosardjuno, S., (1998). Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga, Jakarta: Gramedia