Bahaya Buka Masker ‘Sebentar’ Saat Selfie

Jakarta, CNN Indonesia — Di era new normaldalam setiap aktivitas semua orang diharuskan untuk memakai masker demi pencegahan virus corona. Bahkan untuk orang-orang tertentu, mereka bahkan diwajibkan untuk memakai masker di rumah. Namun masih banyak pengecualian yang kerap diucapkan demi tak pakai masker, salah satunya demi selfie.

Selfie tanpa masker juga dilakukan pejabat negara. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern meminta maaf dan mengakui telah melakukan kesalahan dengan melepaskan masker ketika berswafoto bersama pendukungnya di Palmerston North. Ardern juga tidak menerapkan jaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan. Ia dan para pendukungnya di foto tersebut tampak tidak mengenakan masker.

“Di foto itu saya melakukan kesalahan. Ya, saya seharusnya menjaga jarak dan meminta mereka untuk menjauh,” kata Ardern dalam konferensi pers di Auckland, Selasa (22/9) siang.

Selain itu, di Indonesia juga kerap terjadi. Sejumlah menteri bidang ekonomi diketahui melakukan foto bersama tanpa menjaga jarak dan tak bermasker saat Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RKTM) yang digelar Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian di Bali pada 21-22 Agustus 2020.

Foto para menteri itu tersebar di media sosial dan mengundang kritik lantaran dilakukan di era pandemi di mana memakai masker dan menjaga jarak jadi suatu keharusan.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir yang juga ada dalam foto beralasan, masker tidak dipakai hanya dalam foto.

“Semua pakai masker (selama rapat), bahkan pakai masker N95. Hanya untuk foto saja dilepas sebentar. Kalau tidak pakai masker, langsung diberi masker,” ujar Iskandar.

Perbuatan ini juga sering dilakukan masyarakat pada umumnya. Salah satunya ketika sedang menggelar pesta pernikahan atau saat tengah bertemu teman. ‘Cuma sebentar, pas foto saja kok, hanya 2 kali jepret.” Alibi lain yang juga sering diungkapkan adalah, “Ini pakai masker kok gaes, pas foto aja dilepas.” 

Lantas, bahayakah tindakan ini?

Melepas masker saat selfie jelas bukan ide yang baik. Membuka masker apalagi tidak menjaga jarak, sama saja memperbesar risiko penularan. Tidak heran muncul banyak klaster penularan termasuk klaster pernikahan.

“Walau sebentar (melepas masker untuk berfoto) namanya lepas masker berisiko tertular apalagi (ditambah) tidak menjaga jarak,” kata Erlang Samoedro, dokter spesialis paru, melalui pesan singkat pada CNNIndonesia.com, Selasa (29/9).

Bagaimana tidak, ketika selfie, umumnya posisi berdiri atau duduk akan lebih berdekatan (tanpa jarak) demi ‘masuk frame.’

Seharusnya, lanjut dia, masker tetap dikenakan sepanjang acara pernikahan atau event lainnya. Penggunaan masker termasuk dalam protokol kesehatan dan wajib dipatuhi.

Baca juga:  POLTEKKES PIM Perkuat materi Kurikulum Merdeka Guru MGMP Kimia

Senada diutarakan dokter spesialis penyakit dalam yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban. Ia mengingatkan, sekalipun hanya hitungan detik, membuka masker saat berfoto bersama akan membuka celah risiko penularan.

“Kalau kita tidak memakai masker saat foto tersebut, tentu kita akan menjadi lebih mudah tertular karena nggak ada pelindung (sekalipun itu hanya beberapa detik). Tapi kalau misalnya, mau difoto, fotonya sendiri, itu nggak papa. Asal yang memoto itu jaraknya lebih dari 2 meter itu nggak papa, kalau foto sendiri,” kata Zubairi kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon.

“Tapi kalau foto bersama-sama, [tidak memakai masker] itu tidak boleh,” tegas dia lagi.

Zubairi menyarankan, saat foto bersama sebaiknya masker tetap dipakai. Kalaupun terpaksa dilepas, jarak antara satu orang dengan lainnya harus lebih 2 meter. “Standarnya tadi itu, selama jaraknya 2 meter, aman. Kalau jaraknya berdekatan ya kurang aman,” tutur dia.

Zubairi juga mengungkapkan, risiko penularan bisa lebih meningkat ketika masker itu tak dikenakan ketika foto bersama tersebut dilakukan di ruang tertutup.

“Dan lebih berbahaya lagi kalau buka masker, foto bersamanya tidak di halaman, namun di ruang yang tertutup yang pakai AC sehingga jendela dan pintu tidak terbuka, ini lebih berbahaya. Kan penularannya lewat droplet dan lewat airborne, airborne itu yang lewat udara ini yang menjadikannya lebih berbahaya. Lebih mudah menular sekarang ini.”

Perihal masker, para ahli menyarankan untuk tidak mengenakan masker berbahan scuba atau buff. Kedua masker ini memiliki efektivitas minim atau hanya 0-5 persen. Disarankan mengenakan masker kain tiga lapis dengan efektivitas 50-70 persen.

Hanya saja, Erlang menuturkan bahwa belum ada penelitian terkait seberapa persen risikonya untuk lepas masker ‘sebentar’ untuk selfie. Kendati begitu ia mengimbau agar tindakan tersebut sebaiknya tak dilakukan.

“Intinya kita kan harus menjaga jarak dan menggunakan masker rajin cuci tangan nah kalau ada yang dilanggar berarti kan melanggar protokol kesehatan,” imbuh dia lagi.

CDC menekankan, meskipun seseorang tidak memiliki gejala apapun, tapi pernah kontak dekat dengan orang yang positif Covid-19 setidaknya berjarak kurang dari 6 kaki atau 1,8 meter selama 15 menit.

“Pengujian disarankan untuk semua kontak dekat dengan orang terinfeksi. Karena potensi penularan tanpa gejala dan pra-gejala, penting bahwa kontak individu dengan infeksi SARS-CoV-2 dengan cepat diidentifikasi dan diuji,” kata CDC.

(els/chs)

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/

Bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *